Saat kau telpon anak mu ini yang penuh dengan kesibukan, terbesit
dalam hati untuk ku meninggalkan segalnya ibu. Kehangatan keluarga kita
terrenggut dengan semua ini, ingin ku melihat senyum manismu ibu saat
menanti kehadirkan ku.
Ingin ku mendengar nasehatmu ayah saat menikmati hidangan sederhana. Namun, satu hal yang ingin ku buktikan kepada kalian malaikat-malaikat ku. Aku ingin menjadi manusia yang bertanggung jawab, sulit bagiku mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh mereka kepada ku. Tenang saja Ibu, anakmu masih bisa makan dengan kenyang. Walau untuk untuk mendapatkan makanan itu ternyata tidak mudah seperti yang engkau dongengkan saat aku masih sering tidur diatas lenganmu. Tenang saja ayah, anakmu masih bisa tidur dengan lelap. Walau sulit bagiku untuk mencari tempat yang nyaman menunggu rasa ngantuk. Dan ternyata benar apa yang sering kau nasehatkan kepada ku saat kau gendong aku menuju pondok kita yang sederhana diatas gunung, bahwa hidup butuh PENGORBANAN.
Ingin ku mendengar nasehatmu ayah saat menikmati hidangan sederhana. Namun, satu hal yang ingin ku buktikan kepada kalian malaikat-malaikat ku. Aku ingin menjadi manusia yang bertanggung jawab, sulit bagiku mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh mereka kepada ku. Tenang saja Ibu, anakmu masih bisa makan dengan kenyang. Walau untuk untuk mendapatkan makanan itu ternyata tidak mudah seperti yang engkau dongengkan saat aku masih sering tidur diatas lenganmu. Tenang saja ayah, anakmu masih bisa tidur dengan lelap. Walau sulit bagiku untuk mencari tempat yang nyaman menunggu rasa ngantuk. Dan ternyata benar apa yang sering kau nasehatkan kepada ku saat kau gendong aku menuju pondok kita yang sederhana diatas gunung, bahwa hidup butuh PENGORBANAN.
Hanya ketulusan yang kalian ajarkan yang menjadi pelitaku hingga saat ini.
Aku akan pulang dengan segera..
I Love You "Ibu & Ayah"
I Love You "Ibu & Ayah"
0 comments:
Post a Comment