Full Width CSS

Friday 28 November 2014

Catatan Anak Penjual Gula Batu ; Sembilu INDONESIA Ku

(Gambar : www.google.com)
Pada akhirnya kesendirian akan menghampiri seiring datangnya kesunyian malam yang menanti mentari, kita terbuai memeluk gemerlap hasrat yang kian menjadi-jadi. Angin lalu menyapa, berbisik tentang sebuah keabadian. Pilihan pun menjadi hakim terbaik pada realita yang fana, kerbau tak henti mencari rumput sekedar mengisi perutnya, burung pun terbang memamerkan sayapnya. Lalu dentingkan jam terdengar dari kejauhan kota Mekkah, air kepasrahan membasahi pipi seorang hawa. Ikan terjebak dengan kail yang membodohinya sejak zaman bahtera Nuh hingga jeritan kaum buruh. Para pengemis menutup mata hatinya, apatis dengan Negara yang katanya surga tapi berpenghuni penzina. Nyanyian kebenaran tergantikan genderang perang, malaikat kemudian melirik menjanjiakan harapan kedamaian. Belum jatuh keringat terakhir dari kulit lusuh seorang ayah, belum habis susu di dada ibu pertiwi yang teraniaya.
Dan kini dengan lantangnya jiwa meronta mengharapkan belas kasih-Nya, sedangkan Nabi tak sudi menyembut kita ummatnya.


Untukmu yang penuh sembilu INDONESIA KU
Catatan Anak Penjual Gula Batu ( Usman Dunda )

Sunday 23 November 2014

Dilema

(Gambar : www.google.com)
Dalam senja hadir menyapa,
menyusup kisah yang dilema.
Aku larut akan derai kesedihanku,
saat mengenang kisah masa lalu.