Full Width CSS

Wednesday 25 October 2017

Mahasiswa Gorontalo "Zaman Now"

"lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan" adalah kalimat yang sering saya dengar dari teman-teman sejawat sejak masih kuliah sarjana dulu. Kini kalimat itu tidak hanya sekedar kalimat biasa bagi saya, dengan berbagai kondisi saya berusaha menafsirkan kalimat ini.

Beberapa hari lalu, saya diundang memberikan materi tentang retorika kepada para mahasiswa baru. Mahasiswa Gorontalo yang kini terpisah jauh dari para orang tua mereka, karena harus berjibaku menuntut ilmu di Kota Daeng, Makassar, Sulawesi Selatan.
Ada pola yang menurut saya telah bergeser dan harus diadaptasi dalam pergaulan mahasiswa "zaman now". Karena jika tidak, mereka akan kurang peka dengan dunia literasi dan kehidupan sosial.

Diasingkan mungkin adalah jalan yang terbaik untuk menjaga idealisme, tapi membiarkan kemunafikan merajalela jauh lebih munafik dari kemunafikan itu sendiri. Silaturahmi dan bergerak ke arah perbaikan bagi saya adalah cara terbaik menjaga idealisme mahasiswa.

Terima kasih Hpmig Makassar yang telah mempertemukan saya dengan mahasiswa Gorontalo "zaman now", semoga kita selalu mendapatkan petunjuk Allah SWT. Aamiin... 

Saturday 7 October 2017

Template T-Shirt Gratis Portal Gorontalo

Template t-shirt atau kaos (atau lazim disebut mock-up) biasanya digunakan untuk membuat preview atau tampilan desain pada kaos. Buat yang suka desain kaos, tampaknya juga wajib untuk punya beberapa koleksi template t-shirt untuk memaksimalkan tampilan desain pada kaos. Berikut ini adalah template desain kaos  Portal Gorontalo yang saya buat khusus dan dapat didownload gratis. So, buat yang mau ingin templatenya, langsung aja cek disini.



Sekian dulu untuk desain kali ini, jika kalian ingin tetap update informasi seputar desain kaos kita bisa berteman di Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube saya.

Thursday 17 August 2017

Nasionalisasi PT Freeport



Oleh Hairialsah Malapu (Mahasiswa asal Bone Bolango yang sedang menempuh studi di Universitas Negeri Makassar).

Globalisasi adalah bentuk daripada kemajuan zaman, segala perputaran roda kehidupan di setiap bidang akan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain antara negara satu dengan negara yang lain, dan sebisa mungkin tanpa ada batasan satu sama lain, hal ini bisa saja menimbulkan dampak positif maupun negatif, karena dalam transaksi bisa saja ada kesepakatan yang dinilai kurang menguntungkan antara kedua negara, contohnya kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat belakangan dinilai sangat tidak berpihak kepada Indonesia sebagai objek dari kerjasama.

            Kompleksitas masalah yang terjadi di perusahaan asal amerika ini tak kunjung selesai, masalah tenaga kerja murah, masalah ketimpangan pendapatan, masalah jaminan kesehatan ketenagakerjaan, sampai pada kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas penambangan pada perusahaan tersebut. Belum lagi masalah pembagian hasil tambang yang cenderung tidak adil dalam pembagiannya. Semua ini adalah pekerjaan rumah bagi Bangsa Indonesia yang harus segera diselesaikan dan bukan untuk di diamkan berlarut-larut. Karena dikhawatirkan akan menjadi bom waktu.

            Banyak pertanyaan yang baru muncul dalam perjalanan bisnis (kontrak karya) kesepakatan 20 tahunan ini menyisakan begitu banyak derita yang dialami masyarakat Papua sebagai tuan rumah dalam aktivitas ini, dinilai terkahir tahun 2007-2014 hanya sekian persen, 40% yang bisa dirasakan dalam hasil alam yang dikeruk oleh negeri paman sam (AS) lerwat PT Freeport, apakah keadaan dalam ketertindasan masyarakat Papua akan selalu terjadi? Siapa yang harus bertanggung jawab pada dampak lingkungan kegiatan aktivitas penambang yang di lakukan perusahaan tersebut? Dimana posisi negara Indoensia dalam perjanjian perdagangan Internasional?


HUGO CHAVES DAN KEBIJAKANNYA
            Dalam interkasi antara negara-negara tidak terlihat jelas mana yang dianggap sebagai sahabat dan musuh, seringkali negara sulit membedakan mana yang sifatnya bujukan mana yang paksaan, garis pemisah antara urusan-urusan dalam maupun luar negeri terlihat samar-samar, kesepakatan Indonesia dan Amerika Serikat yang dinyatakan dalam kesepakatan kontrak karyanampaknya tidak menguntungkan bagi negara ini.

            Ada beberapa peristiwa penting bagi negara Venezuela, pada tahun 2012 Venezuela menduduki peringkat dua di dunia setelah Saudi Arabia, dalam hal persediaan minyak. Dalam catatan negara ini memiliki persediaan 211,2 miliar barel minyak atau 14,35% proporsi konsumsi minyak mentah dunia. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakatnya, mengapa bisa demikian? Karena, Venezuela menyerahkan pengelolaan tambang minyaknya kepada perusahaan asing seperti Exxon Mobile, Amerika Serikat. Situasi kemudian berubah drastis setelah Hugo Chavez terpilih menjadi Presiden tahun 1998. Tiga tahun kemudian, 2001, tidak kurang dari49 keputusan diperkenalkan oleh Chaves salah satu di antaranya yakni menasionalisasi industri dalam negeri, terutama tambang migas dan emas.

            Polemik di Dunia Internasional tidak terhindarkan terhadap, protes dari berbagai pihak, termasuk harus menghadapi gugatan arbitrase ke Bank Dunia oleh 20 perusahaan dari berbagai negara, seolah-olah tak menggoyahkan prinsipnya, sikap Hugo Chavez tetap dalam pendiriannya dinilai sebagai kemampuan memutuskan segala sesuatu dengan keadaan yang mendesak, niatnya sendiri yaitu sebagai bukti keberpihakannya terhadap kemandirian ekonomi nasional di negaranya.

            Peritiwa diatas menggambarkan tentang sosok pemimpin yang berpihak pada kemajuan masyrakat dan kemandirian bangsa, Bagaimana dengan posisi Indonesia? Kegaduhan mengenai Freeport belakangan ini, ada yang menduga, merupakan bagian dari strategi pemerintah Indonesia untuk mengambil alih perusahaan tambang emas tersebut. Oleh karenanya, langkah itu perlu didukung oleh semua pihak. Tetapi, ada juga dugaan lain bahwa kepemilikan Freeport akan dilepas dari Freeport McMoran untuk dialihkan ke China Resources Limited. Apakah dugaan ini benar adanya? Tentu semua hal diatas masih dalam tataran spekulasi.

Kalau saja harus dilakukan referendum, kita yakin, rakyat Indonesia akan memilih cara yang ditempuh oleh Hugo Chavez di Venezuela: nasionalisasi perusahaan asing demi kemandirian ekonomi nasional. Mengapa tidak? Kalau bukan sekarang kapan lagi?

EKONOMI KERAKYATAN KEKUATAN BANGSA INDONESIA
            Seluruh kekuatan yang akan dibangun ketika PT Freeport berhasil di nasionalisasi, sebisa mungkin semua berangkat dari perbaikan mikro dan makro ekonomi, kenapa demikian? Karena pada saat ini hanya negara Indonesia yang dapat tumbuh perekonomian nya diatas 7%, dibandingkan di negara lain, ini berarti memudahkan seluruh aktivitas dalam dan luar negeri, persoalan harga, kelangkaan (scarcity), kemiskinan, pengganguran, dan ketimpangan akan lebih mudah untuk diselesaikan, ketika PT Freeport berhasil di Nasionalisasi.

            Banyak harapan kepada negara Indonesia nampaknya harus kembali pada khittah perjuangan bahwa segala pesan bangsa dalam bernegara harus disegera diaktualisasikan sebagaimana tercermin dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “kekayan negara dikelola oleh negara untuk kemakmuran masyarakat Indonesia”

Sunday 16 July 2017

ROYALTY FREE MUSIC | Live The Life - Edwin Ajtún

Taman Bunga Edelweis

Sebuah tempat yang tak pernah kosong dalam ingatanku, berada disudut kota membuat taman itu banyak pengunjungnya. Waktu yang berjalan membuatnya jauh lebih indah dari sebelumnya. Banyak bunga yang tumbuh mekar secara bersama-sama tak terkecuali, perasaanku padamu.

Taman bunga itu masih seperti dulu tak ada yang berubah, letak kursi dan bau bunga tetap sama memancarkan aroma keindahan, sama halnya dirimu.

Aku ingat, aku pernah terjatuh di lubang samping taman bunga itu. Dua kali tepatnya, pertama karena aku melihatmu tersenyum, yang kedua karena kau menegurku dari belakang.

Aku melihat langit, aku menemukan gambar bunga dari garis abstrak awan. Aku melihat bunga, aku menemukan pola susunan langit dan awan. Kemudian, aku melihat matamu dan aku menemukan keduanya.

A,B,C,D urutan abjad yang diajarkan di TK belakang taman bunga itu. Memecah suasana menjadi riang, lalu tiba tiba aku melihatmu. Di depanku tersenyum melihat sepatuku basah kena  air sewaktu menyiram bunga, edelweis nama bunga yang kusiram waktu itu sama seperti namamu bunga abadi.

Taman bunga itu cukup luas untuk menampung sebagian warga kota. Beberapa bunga tertentu, aku, adeleweis  dan kenangan bersamamu. Aku pernah berdoa kepada Tuhan untuk mengirimkan wakilnya kemuka bumi. Lalu Tuhan menciptakan berbagai macam bunga, tapi aku merasa ada yang belum sempurna.

Lalu aku berdoa kembali kepada tuhan, lalu Tuhan menciptakan dirimu secara sempurna bersama dengan senyum indah itu, senyum yang dapat mematikan nalar berfikirku. Akhirnya, aku menamai taman bunga itu menjadi taman bunga abadi.

Edelweis. Makassar, 15 Juli 2017

Saturday 15 July 2017

ROYALTY FREE MUSIC | Take It Easy - MBB

Lantai Yang Retak #2

Cinta yang pernah kau tulis
ikut retak bersama lantai itu
Sayang yang pernah kau garis
ikut retak bersama lantai itu
Rindu yang pernah kau baris
pun ikut retak bersama lantai itu

Yang tersisa kini,
hanya pecahan tak berguna
yang menyakitimu dengan hebatnya
Pada lantai yang retak itu
kau tidurkan cintamu
kau istirahatkan sayangmu
dan kau matikan rindumu

Pada lantai yang retak itu
kau memaki
Pada lantai yang retak itu
kau menangis
Pada lantai yang retak itu
kau menyerah

DM

Thursday 13 July 2017

Musik Gratis | BACK IN SUMMER - Nicolai Heidlas [No Copyright]

Wednesday 12 July 2017

Koperasi Sebagai Identitas Bangsa Indonesia Dan Tonggak Perekonomian Nasional


Hairialsah Malapu

Oleh Hairialsah Malapu (Mahasiswa asal Bone Bolango yang sedang menempuh studi di Universitas Negeri Makassar).

Prolog

“Koperasi adalah usahabersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkantolong menolong (Moh. Hatta)”

Akhir-akhir ini membicarakan tentang Koperasi di Indonesia sama halnya membicarakan dongeng (cerita rakyat), yang seolah-olah koperasi itu pernah ada dan kemudian tinggal menjadi mitos pada akhirnya, inilah yang tergambarkan dizaman sekarang era teknologi dan inovasi serta globalisasi, semua yang berbau tradisional mulai terpinggirkan dan tidak mendapat tempat lagi di kalangan masyarakat (modernisasi).

 

Tetapi jika melihat sejarah panjang dari terbentuknya koperasi kita akan melihat bahwa disana terdapat sebuah perjalanan panjang yang dimulai sejak abad 20 yang ketika itu masyarakat kecil secara spontan ingin merubah hidupnya sehingga terlepas dari penderitaan ekonomi.

 

Sunday 4 June 2017

Torosiaje dan Cerita Buah Samo

Selalu ada cerita disetiap perjalanan, saat semua terasa hambar dan tak lagi berjiwa, bisik daun-daun tentang keindahan mengelitik telinga untuk kesekian kalinya. Meronta atau berpura bukan alasan tepat untuk benar-benar peduli, tapi cukup bagi sebagian penghuni kolong langit memuja lalu menjamah, beralibi dengan pembenaran yang seakan benar.

Diatas percik air tak tenang senja itu perlahan bersenandung, "biduk berlalu kiambang bertaut", adalah cinta dan prahara diantara nasehat pemuda yang hampir tua. Cerita singamoore hingga malu dibalik jendela bambu, lalu buah samo sedikit asin penanda bulan baru, adalah layar diatas perahu untuk menujumu.

Hijau kini menjadi abu-abu lepaskan putih asap diantara jeritan hutan itu, terlarang atau dilarang siapa yang peduli sayang, bukan lagi cinta jika hati terluka apalagi mereka yang bernyawa namun tak bersuara, yang tertawa pun akan mati juga.

Akar-akar kehidupan menjadi ingatan dengan satu senyum yang terabadikan, dimana ada pengharapan disitu semangat untuk berjuang, cerita tentang paru-paru dunia selalu ada untuk mereka dan kita semua.

Torosiaje, 4 Juni 2015

Monday 13 February 2017

Lantai Yang Retak



Pada lantai yang retak itu
Ku titipkan rindu padamu
Rindu yang tak kau tahu
Rindu yang begitu merdu

Pada lantai yang retak itu
Kan kau temukan secarik tisu
Tisu yang menjadi saksi bisu
Saat aku ingin mendekapmu

Pada lantai yang retak itu
Aku menunggumu
Menunggumu
Menunggu


Makassar, 12 Februari 2017

Tuesday 24 January 2017

Je'ne A'pangka

Je'ne A'pangka
Oleh: Carrolline

Tabe' Karaeng.
Dengarkan suara batin yang menerawang jauh
sejauh mata memandang.
Tubuh mudaku bersimpuh diatas debu
bercampur peluh bersulam dosa bagai benalu.

Dalam jasadmu, kau menangis
menyaksikan setiap inci kekacauan.
Dalam diammu, kau rasakan
setiap detik perubahan.

Saksikanlah, Puang!
Air mata, diambang siung reinkarnasi.

Kota Pangka Je'ne.
Kau sematkan je'ne sebagai nafas.

Kau permakkan pangka sebagai alur kehidupan.
Kota kecil yang tak akan tertindas
Para penjajah bertindak bengis.
Begitu katamu, Karaeng.

Kota Je'ne A'pangka.
Bagai segumpal darah tertumpuk
ditelapak tangan kecilmu.
Bagai sebutir air yang kau berikan
pada leluhurmu agar abadi dan lestari.

Bagai setumpuk uang
yang nilainya tak akan mati.
Kini berganti warna,
kutatap miris bergelimang air mata.

Karaeng. Pammopporang mama.
Darahmu terbalut dibambu runcing
Kujadikan tanda warisan yang membusung tinggi
Harta yang kau simpan, masih tersisa.
Dia adalah Liukang tupabbiring

Yang dulu kau suguhi surga meregang asa.
Anak yang kau pikul dan kau hargai
dengan seonggok darah dan bambu.
Dia adalah Tabo-tabo.

Yang dulu kau bangga-banggakan
akan belukar dan pohon yang berkemilau.
Kini meregang nyawa, dibantai
oleh manusia tak berprikemanusiaan.

Karaeng.
Rumahmu masih tersisa.
Dia adalah Biringere
yang dulu kau sebut rumah kokoh
bagi insan-insan dan kau tinggalkan.

Kini yang ada hanya bangkai ilalang.
Sebab gunung yang berpijar
kini retak tak berparas lagi.

Karaeng. Pammopporang mama.

Penulis adalah mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar.