Diatas percik air tak tenang senja itu perlahan bersenandung, "biduk berlalu kiambang bertaut", adalah cinta dan prahara diantara nasehat pemuda yang hampir tua. Cerita singamoore hingga malu dibalik jendela bambu, lalu buah samo sedikit asin penanda bulan baru, adalah layar diatas perahu untuk menujumu.
Hijau kini menjadi abu-abu lepaskan putih asap diantara jeritan hutan
itu, terlarang atau dilarang siapa yang peduli sayang, bukan lagi cinta
jika hati terluka apalagi mereka yang bernyawa namun tak bersuara, yang
tertawa pun akan mati juga.
Akar-akar kehidupan menjadi ingatan dengan satu senyum yang terabadikan, dimana ada pengharapan disitu semangat untuk berjuang, cerita tentang paru-paru dunia selalu ada untuk mereka dan kita semua.
Torosiaje, 4 Juni 2015
Akar-akar kehidupan menjadi ingatan dengan satu senyum yang terabadikan, dimana ada pengharapan disitu semangat untuk berjuang, cerita tentang paru-paru dunia selalu ada untuk mereka dan kita semua.
Torosiaje, 4 Juni 2015
0 comments:
Post a Comment