Taman Bunga dan Ketidaksempurnaan Hidup

Teriknya matahari mengiringi ayunan kaki seorang kakek yang memboncengi cucunya, sambil mengerutkan dahinya Andi bertanya kepada kakek karena kebingungan dengan pelajaran yang ia dapatkan hari ini disekolah.

"Andi : Kek, bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna
dalam kehidupan ini..??"

Kakek pun kaget mendengar andi yang masih remaja bertanya perihal kehidupan. Sejenak kakek diam dan tiba-tiba saat melewati sebuah taman bunga, ayunan kakinya pun terhenti. Dan mereka pun turun dari sepeda ontel tua itu.

"Kakek : Andi, cucu ku. Berjalanlah lurus kau di taman bunga itu, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang..!!"

Dengan penuh kebingungan Andi pun mengikuti perintah kakek, langkah kaki Andi menapaki taman bunga dan hingga beberapa saat dia pun tiba diujung taman. Berselang beberapa detik kakek yang mengikutinya dari belakang sampai diujung jalan Andi berdiri. Namun kakek terkejut melihat tangan Andi tanpa setangkai bunga pun.

"Kakek : Mengapa kau tak mendapatkan bunga satu pun..??"
"Andi : Kek, sebenarnya tadi aku sudah menemukan bunga indah. Tapi tidak ku petik, karena aku pikir mungkin yang didepan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai diujung taman ini, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah bunga yang paling indah. Dan atas perintahmu aku tak bisa kembali kebelakang lagi.

Setelah mendengar jawaban andi, kakek pun tersenyum dan mereka pun melanjutkan perjalanan menuju istana kecil mereka. Sebelum tiba dirumah kakek pun menyampaikan makna di taman bunga tadi.

"Kakek : Andi, cucuku sayang. Apa yang kau alami di taman bunga tadi adalah jawaban dari pertanyaanmu. Semakin kau mencari kesempurnaan, maka selama itu pula kau tak akan menemukannya. Karena sesungguhnya yang kesempurnaan tidak ada didunia ini. Maka yang terbaik untuk dilakukan adalah mengikhlaskan hati untuk menerima ketidaksempurnaan dalam kehidupan ini.